Climate Justice | August 25, 2024
Humanis, Teens Go Green, dan Ecoxyztem membuka program Global Girls Creating Change (G2C2)
Namira Fathya
Pada tanggal 29-30 Juli 2024, Humanis bersama dengan Teens Go Green dan Ecoxyztem Venture Builder sebagai mitra implementasi resmi meluncurkan program Global Girls Creating Change (G2C2). Didukung oleh U.S. Department of State, Secretary’s Office of Global Women’s Issues, program G2C2 bertujuan mendorong terbentuknya berbagai gerakan aksi iklim yang dipimpin oleh perempuan muda, dengan fokus pada kebijakan dan aksi iklim yang adil serta inklusif.
Kami percaya perubahan yang bermakna datang dari melibatkan kelompok beragam, salah satunya perempuan muda. Sentimen terhadap orang muda dan perempuan menyebabkan perempuan muda seringkali terpinggirkan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, suara-suara generasi muda masih sering diabaikan dalam forum-forum iklim—padahal, generasi muda-lah yang akan menanggung beban paling banyak dari krisis iklim.
Di satu sisi, nilai patriarki yang masih kental di masyarakat kita membuat perempuan—terlebih mereka yang berkecimpung dalam dunia aktivisme—dipandang sebelah mata. Padahal, empat dari lima orang yang harus kehilangan tempat tinggal akibat krisis iklim adalah perempuan (UNICEF, 2021). Anak perempuan juga memiliki risiko lebih besar untuk kehilangan kesempatan sekolah dan menghadapi paksaan menikah. Selain itu, perempuan dan anak perempuan juga memiliki keterlibatan yang lebih sedikit dalam pengambilan keputusan terkait iklim, serta akses yang lebih terbatas terhadap pembiayaan, lahan, aset, dan sumber daya. Melihat konteks yang terjadi secara global, kami melihat urgensi untuk membuka ruang-ruang kontribusi bagi perempuan muda untuk terlibat dalam aksi iklim.
Di Indonesia, kami menyadari adanya tantangan kultural dan struktural yang membatasi partisipasi perempuan, terutama di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Dalam konteks yang lebih luas, hal ini mencerminkan kurangnya representasi perempuan di posisi kekuasaan dan proses pengambilan keputusan tingkat tinggi.
Dalam hal kebijakan terkait iklim, studi baseline yang dilakukan oleh PPH Atma Jaya menunjukkan adanya kesenjangan dalam pengakuan terhadap keterlibatan kaum muda, khususnya perempuan, dalam regulasi aksi iklim. Dari 19 kebijakan yang dianalisis, tidak ada satu pun Undang-Undang Republik Indonesia yang secara khusus membahas peran anak muda dalam aksi iklim atau pembangunan berkelanjutan. Sebaliknya, sebagian besar regulasi hanya menggunakan istilah umum seperti “partisipasi masyarakat,” yang mungkin secara implisit mencakup anak muda, tetapi tidak secara khusus mengakui peran mereka atau menyediakan langkah-langkah yang ditargetkan untuk keterlibatan mereka.
Oleh karena itu, Humanis bersama Teens Go Green dan Ecoxyztem Venture Builder berkomitmen untuk mengubah keadaan ini. Lebih dari sekadar representasi, kami ingin mendukung dan meningkatkan partisipasi perempuan muda di bidang STEM, gerakan iklim, dan kewirausahaan melalui program G2C2 di Indonesia.
Sebagai bagian dari inisiatif Hivos Global, program G2C2 akan diimplementasikan di empat negara, yaitu Indonesia, Brasil, Nepal, dan Uganda. Di Indonesia sendiri program ini akan dilaksanakan di 5 daerah: Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Jabodetabek, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Program ini memiliki tiga tujuan utama: meningkatkan keterampilan teknis dan kewirausahaan perempuan muda, mendukung perempuan muda untuk memimpin kebijakan dan inisiatif iklim di komunitas mereka, serta membangun koalisi lokal dan nasional demi keadilan iklim. Selain itu, program ini akan menyediakan dukungan untuk mendorong terciptanya peluang bisnis yang lebih inklusif bagi perempuan muda.
Acara Kick-off yang berlangsung di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta Pusat bertujuan untuk menentukan prinsip dan nilai yang akan digunakan dalam melaksanakan program. Selain itu, acara ini bertujuan menyelaraskan intervensi yang akan dilakukan oleh masing-masing organisasi mitra agar tetap sejalan dengan agenda global G2C2 dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Humanis, Tunggal Pawestri, diwakilkan oleh Endro Catur Nugroho sebagai Program Development Manager Climate Justice, menekankan pentingnya keadilan dalam pelaksanaan program. Ia menyampaikan, “Bagi Humanis, mengimplementasikan program semacam ini adalah kewajiban yang didasarkan pada prinsip keadilan. Mimpi besar kami adalah memastikan bahwa suara semua orang didengar, terutama oleh mereka yang memiliki kekuasaan, dan semua orang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi.”
Kick-off G2C2 menjadi awal dari perjalanan panjang untuk memperkuat peran perempuan muda dalam kepemimpinan iklim. Dengan menggandeng pemerintah, masyarakat sipil, serta komunitas-komunitas perempuan selama tiga tahun ke depan, kami berharap bisa menciptakan ruang partisipasi yang lebih luas dan bermakna bagi perempuan muda, sehingga menghasilkan kebijakan-kebijakan iklim yang lebih inklusif, adil, dan berpihak pada kelompok rentan di masa depan.